Minggu, 28 Juli 2013

Jenis Trader Harian

Trader harian (day trader) adalah mereka yang tidak menahan posisi tradingnya lebih dari sehari. Mereka cenderung untuk menutup posisi pada hari yang sama, apapun yang terjadi. Karena karakteristik trading yang demikian, para trader harian bisa dikategorikan sebagai spekulator. Trader harian ada di berbagai jenis pasar, bisa di pasar saham, derivatives, futures, forex atau options. Tujuan utamanya adalah mengejar profit harian sebanyak mungkin dengan frekuensi trading yang tinggi. Ada 2 jenis trader harian, yaitu trader institusi dan trader retail. Keduanya adalah spekulator, bukan investor.
Trader harian institusi Trader harian institusi adalah spekulator yang bekerja untuk sebuah institusi keuangan. Mereka memiliki keuntungan-keuntungan tertentu yaitu bisa akses ke berbagai sumber yang mungkin sulit diakses trader retail pada umumnya, trading tools yang mutakhir dan lengkap serta fasilitas komputer, software dan komunikasi on-line yang sangat memadai. Selain itu dana segar dalam jumlah besar selalu mengalir ke account trading yang dikelolanya sehingga mereka tidak khawatir akan kehabisan dana jika terjadi margin call. Pada institusi keuangan besar dengan management yang mapan, para trader didukung oleh beberapa team dengan tugas yang berbeda-beda, ada yang khusus memantau rilis berita fundamental dan ada yang menganalisa data-data teknikal. Trader mengelola dana klien di institusi tersebut dan biasanya bekerja sesuai target yang ditentukan perusahaan. Trader harian retail Berbeda dengan trader institusi, trader harian retail adalah spekulator yang bekerja untuk dirinya atau kelompoknya sendiri. Mereka trading dengan dana pribadinya atau dana hasil patungan dari beberapa trader. Ada juga yang mengelola dana pihak lain dengan perjanjian tertentu. Di Amerika Serikat ada pembatasan jumlah dana yang bisa dikelola oleh seorang trader harian retail, mereka juga tidak diperbolehkan mengiklankan diri sebagai penasehat (advisor) investasi atau manager investasi. Berbeda dengan trader institusi, pada umumnya trader retail tidak mempunyai fasilitas untuk bisa akses ke berbagai sumber. Mereka mengandalkan fasilitas software trading yang diberikan broker, ditambah mungkin berlangganan pada penyedia data untuk memperoleh informasi tertentu. Dana yang dikelola trader harian retail relatif terbatas dan jauh lebih kecil dari trader institusi. Dimasa lalu sebagian besar trader harian adalah trader institusi, namun dengan perkembangan teknologi komunikasi dan IT yang sangat pesat, sejak pertengahan tahun 1990-an jumlah trader harian retail mulai booming. Bersamaan dengan itu banyak broker-broker baru yang muncul dengan fasilitas software yang cukup memadai dan persyaratan trading yang bersaing. Meski terdapat pro dan kontra, namun jumlah trader harian retail terus bertambah baik di pasar saham, derivatives atau forex. Menurut Adam Leitzes dan Josh Solan dalam bukunya ‘Bulls, Bears and Brains: Investing With the Best and Brightest of the Financial Internet’, kondisi pasar yang paling disukai trader harian adalah volatilitas yang tinggi, tanpa mempedulikan arah trend jangka panjang. Mereka bisa beradaptasi dengan cepat pada kondisi pasar apapun. Khusus untuk pasar forex, data menunjukkan sejak tahun 2010 volume perdagangan hariannya adalah 4 trilliun US dollar, yang terbesar dari semua jenis pasar yang ada. Diperkirakan partisipan dari 10% jumlah tersebut adalah trader retail. Belum lagi fasilitas leverage yang diberikan broker ada yang hingga 1:1000 (di Amerika Serikat ketentuan leverage maksimum adalah 1:50), membuat trading di pasar forex makin semarak. Namun demikian para trader harus selalu waspada terhadap broker-broker yang tidak teregulasi dengan benar dan cenderung menipu atau scam. Sumber : en.wikipedia.org - Day Trader

Tidak ada komentar: